Internet bagi kehidupan bukan sesuatu yang asing dan aneh lagi. Mulai anak-anak hingga orang dewasa, orang kota, orang desa harus melek internet. Apalagi didalam sebuah institusi pendidikan sangat penting sekali. Baik dari pembelajaran maupun aktivitas untuk forum diskusi dengan menggunakan internet. Salah satu contoh misalnya seorang guru akan mengajarkan suatu materi yang referensinya tidak ada dalam buku atau media pembelajaran yang lain maka internet adalah salah satu solusi yang tepat, misalnya saja seperti akhir-akhir ini hadirnya BSE (Buku Sekolah Elektronik) dengan adanya BSE ini maka referensi bertambah. Contoh lain misalnya guru mencari referensi untuk silabus pembelajaran, kurikulum, agenda pendidikan dan masih banyak lagi. Apabila hal-hal itu belum ada mungkin bisa mengikuti forum diskusi antar guru, maling list lewat email dan lain sebagainya. Seorang siswa akan mengumpulkan tugas juga dengan menggunakan internet melalui email karena tidak mungkin lagi seorang guru dengan murid bisa bertatap muka secara langsung maka tugas tersebut melalui sebuah email (atau surat elektronik). Siswa juga bisa mencari artikel tugas dengan menggunakan wikipedia. Sehingga tugas bisa terselesaikan dengan baik.
Namun hal yang perlu diperhatikan dalam berinternet adalah bagaimana penggunaan internet bisa seefektif mungkin dan memproteksi hal-hal yang bersifat negatif. Seperti situs porno, games yang tidak mendidik, situs provokatif dan hal-hal yang negatif lainnya. Hal-hal seperti itulah kewajiban para pendidik untuk memberi batasan, pengawasan kepada atau bahkan memproteksi situs-situs yang negatif tersebut. Para siswa sebelum menggunakan internet harus dijelaskan dahulu mengenai dampak ketika membuka situs-situs negatif agar siswa tahu akan bahayanya situs negatif tersebut. Karena kalau sudah masuk di intenet kita tidak bisa memproteksi secara ketat terhadap situs-situs negatif. itu bisa dilakukan ketika kita menggunakan software pemproteksi. Namun hal itu juga masih terbatas pada situs-situs tertentu saja. Sehingga juga masih bisa luput dari pengawasan.
Salah satu kendala dalam berinternet adalah kurangnya fasilitas internet di sekolah. Sekolah kadang belum dilengkapi dengan fasilitas internet karena mungkin kawasan yang jauh atau sulit dijangkau. Hal ini terjadi biasanya terjadi di desa-desa. Namun hal ini bisa diatasi dengan adanya jaringan wireless. Sehingga tidak membutuhkan kabel yang banyak. kendala kedua adalah masih minimnya pengetahuan internet terutama di desa-desa. Mungkin sedikit banyak tahu tapi cara mengoperasikannya belum bisa. Oleh karena perlu bimbingan agar di desa-desa bisa tahu cara mengggunakan internet. Hal ini harus bekerja sama antara pemerintah dengan penyedia jasa layanan internet dengan membentuk suatu komunitas-komunitas. Agar kedepannya internet bisa digunakan oleh semua orang dan merasakan manfaatnya.

http://ghotec.blogspot.com/2009/06/internet-bagi-kehidupan.html

Comments (0)